Minggu, 29 September 2019

struktur dan fungsi jaringan pada akar

Dalam proses pengamatan sistem perakaran pada tumbuhan yang tergolong monokotil seperti halnya rumput-rumputan dan juga pada tumbuhan yang tergolong dikotil seperti halnya tanaman cabe. 
Pada akar tumbuhan yang tergolong monokotil terbentuk dari sistem akar serabut, sedangkan pada akar yang tergolong dikotil terbentuk dari sistem akar tunggang. Walaupun pada tumbuhan yang tergolong dikotil mempunyai akar tunggang, namun jika pada tumbuhan ini dilakukan pengembangbiakan menggunakan cara disetek atau pun dicangkok, maka pada tumbuhan tersebut tidak akan memiliki akar tunggang melainkan mempunyai akar serabut. Selain pada tumbuhan yang tergolong dikotil, pada tumbuhan gymnospermae (atau sering disebut sebagai tumbuhan berbiji terbuka) ternyata juga mempunyai sistem perakaran tunggang. 
Secara morfologi (atau struktur luar) bagian akar terbentuk dari bagian rambut akar, bagian batang akar, bagian ujung akar, dan juga bagian tudung akar. Sedangkan jika dilihat secara anatomi (atau struktur dalam) akar terbentuk dari bagian epidermis, bagian korteks, bagian endodermis, dan juga bagian silinder pusat

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar

Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau arus air. Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.

Batang memiliki ruas dan buku, sedangkan akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku merupakan tempat melekatnya daun dan tunas, ruas adalah bagian batang diantara dua buku.

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu menegakkan batang.

Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.

Coba perhatikan gambar irisan melintang dari organ akar pada kelompok tumbuhan angiospermae pada Gambar 3.4 di bawah ini.

Gambar 3.4 Struktur jaringan penyusun pada akar (kiri dikotil, kanan monokotil )

Terdapat 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat.


1. Jaringan Epidermis

Epidermis adalah jaringan terluar yang menyusun akar.Epidermis umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut.

Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yanglain, tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus  air.

Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang disebut sebagai trikoma. Trikoma ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan pada akar serta membantu penyerapan akar dalam tanah.

2. Korteks

Dibawah jaringan epidermis terdapat jaringan korteks. Jaringan korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan.
Jaringan korteks ini berisi jaringan-jaringan parenkim. Pada jaringan parenkim tersebut terdiri atas lapisan-lapisan yang berdinding tipis.

Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.Jaringan parenkim ini juga berfungsi sebagai penyimpan makanan pada akar.

Selain terdapat jaringan parenkim ,pada lapisan terdalam korteks terdapat endodermis.Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat.

Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

3. Silinder Pusat

Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur.

Berkas-berkas pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar melalui batang ke daun.

Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem.

Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan.

Pada dikotil xilem membentuk bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah.

Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.

Jaringan pendukung lain pada silinder pusat adalah jaringan perisikel dan jaringan parenkim empulur. Pada sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar.

Sedangkan parenkim empulur adalah bagian terdalam dari akar.Pada akar tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada.

Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar.

Pada irisan melintang akar dikotil kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit bahkan tidak ada. Pada akar monokotil kamu akan menemukan jaringan empulur yang banyak.

Selain jaringan pada akar, struktur akar dikotil dan monokotil pun berbeda. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut.

Akar serabut biasanya memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar. Sebaliknya, pada tumbuhan dikotil seperti pada kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.

sumber: 
http://pustakauntuksemua.blogspot.com/2017/02/struktur-dan-fungsi-jaringan-akar.html

jaringan dewasa


Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yakni merupakan jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang telah berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Adapun Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks.

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Terdapat ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa yakni diantaranya :
  • Seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Sel -Selnya sudah tida bisa membelah
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Bentuknya tetap
  • Terdapat ruang antar satu dengan sel yang lain.
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi 4 jaringan yakni jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut. berikut ini adalah penjelasannya.

1. Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun dari jaringan epidermis dan juga jaringan gabus. Adapu fungsi dari jaringan pelindung yakni melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang buruk.

2. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis yakni merupakan jaringan pada bagian terluar yang menyelubungi permukaan tubuh pada tumbuhan. Jaringan epidermis ini pula tersusun atas 1 lapis sel dengan susunan yang rapat hingga tiada ruang antar selnya. Sementara itu jaringan epidermis ini berfungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh lingkungan yang  buruk atau patogen, penyerap air maupun mineral. menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang bisa mencegah evaporasi terhadap batang dan daun.
Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:
Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
  1. Tersusun atas 1 sel yang tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel.
  2. Ukuran serta susunannya sangat banyak
  3. Tidak berklorofil
  4. Memiliki trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata yakni untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
  5. Spina (duri). Seperti yang ada pada tumbuhan seperti pada mawar dan bunga kertas
  6. Memiliki Velamen atau epidermis ganda. Yang ada pada akar gantung
  7. Memiliki sel Kipas. Fungsi dari sel kipas yakni untuk mengurangi penguapan
  8. Sel kersik. yakni sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras.

3. Jaringan gabus

Sesudah batang-batang membesar, lalu epidermis terdesak dan kemudian pecah dan rusak. karena sebab itu epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Adapun jaringan gabus ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu endodermis, eksodermis, dan peridermis. Pada bagian peridermis terdapat felem, feloderm dan felogen,

4. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan Parenkim atau disebut juga dengan jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian pada tumbuhan. Adapun ciri-ciri Jaringan dasar (Parenkim) ini ialah:
  • Pertama, sel penyusunnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang antarsel. yang mana ruang antarsel ini digunakan untuk pertukaran gas.
  • Kedua, dinding sel tipis dan bervakuola besar yang mana berperan untuk menyimpan makanan cadangan.
  • Selnya berbentuk polihedral atau bersegi banyak.
Jenis-Jenis Jaringan Parenkim
Berdasarkan fungsi jaringan parenkim terbagi menjadi 5 jenis, yakni :
  • Parenkim Pengangkut
    Parenkim pengangkut yang berada pada sekitar jaringan pengangkut. Adapun sell parenkim pengangkut ini bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Parenkin Penimbun yakni jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun berada di empulur batang dan akar, umbi, dan akar rimpang
  • Parenkim Asimilasi
    Parenkim Asimilasi yakni merupakan jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi seperti parenkim palisade dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Air
    Parenkim Air yakni jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan air. Biasanya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering, tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Parenkim Udara yakni merupakkan jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan udara. Parenkim udara adanya pada tanaman anggrek, batang genjer, batang talas, dan batang teratai

jaringan meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Jaringan ini menjadi titik pokok proses pertumbuhan pada tanaman.
Umumnya, jaringannya terletak di bagian ujung akar, ujung batang, kambium, dan pangkal batang

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

Adapun ciri atau sifat jaringan ini sebagai berikut:
  • Memiliki sel berbentuk prismatis, kubus, atau membulat.
  • Tersusun atas sel-sel yang aktif membelah.
  • Terdapat protoplasma pada sel dalam jumlah yang banyak.
  • Sel satu dengan sel lainnya tidak memiliki rongga, sehingga struktur jaringanya menjadi padat.
  • Sel mudanya masih belum berdiferensiasi, sehingga dapat tumbuh menjadi jaringan apa saja.
  • Bagian dalam sel tidak memiliki kandungan zat makanan.
  • Tiap sel mempunyai satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
  • Vakola pada sel berukuran kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.

Fungsi Jaringan Meristem

Secara umum, fungsi jaringan ini adalah sebagai jaringan yang menyokong pertumbuhan tanaman baik ke arah atas (meninggi) maupun ke arah samping (membesar). Namun, masing-masing jaringan ini memiliki fungsi berlainan yang lebih spesifik seperti:
  1. Sebagai jaringan penyokong pertumbuhuan diameter batang.
  2. Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan meninggi pada batang dan memanjang pada akar.
  3. Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan organ perantara tanaman.

Bentuk Jaringan Meristem

Berdasarkan asal pembentukannya, terdapat tiga macam pembagian jaringan seperti berikut:

1. Promeristem

Jaringan yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam bentuk embrio. Berdasarkan teori Harbelendt, jaringan promeristem akan berkembang menjadi tiga sistem, yaitu:
  • Jaringan protoderm: Jaringan yang segera berkembang menjadi epidermis. Epidermis merupakan jaringan paling luar pada tumbuhan. Lapisan epidermis hanya tersusun atas satu lapisan sel. Didalam sel epidermis terdapat protoplas meski jumlahnya sangat sedikit. Pada bagian tengah epidermis terdapat vakuola yang berukuran besar dan tidak terdapat plastida.
  • Jaringan meristem dasar: Jaringan yang nantinya berkembang menjadi jaringan parenkim. Jaringan parenkim terdapat disebelah dalam jaringan epidermis. Berbeda dengan jaringan meristem yang padat, jaringan parenkim cenderung berongga karena terdapat ruang antara sel satu dengan sel lainnya.
  • Prokambium: Jaringan yang akan berkembang menjadi silider pusat pada batang tumbuhan.

2. Meristem Primer

Jaringan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Pembelahan sel merupakan alasan terjadinya pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer meliputi batang yang bertambah tinggi dan akar yang semakin panjang.

3. Meristem Sekunder

Jaringan yang berasal dari meristem primer yang mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Aktifitas yang dilakukan oleh meristem sekunder adalah:
  • Menambah diameter tanaman dan membentuk lingkaran tahun pada penampang batang tanaman.
  • Membentuk jari-jari empulur.
  • Membentuk jaringan berkas angkut sekunder.

Letak Jaringan Meristem

Sedangkan berdasarkan letaknya, jaringan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Meristem Apikal

Meristem apikal terletak diujung akar dan batang dan mampu menghasilkan pemanjangan. Dalam proses pemanjangan, nantinya dihasilkan tunas apikal yang mampu berkembang menjadi cabang samping.

2. Meristem Interkalar

Jaringan yang tedapat diantara meristem primer dan dewasa. Meristem semacam ini dijumpai pada tumbuhan yang batangnya beruas-ruas, misalnya keluarga rumput-rumputan.

3. Meristem Lateral

Meristem lateral menghasilkan pertumbuhan sekunder. Yang termasuk meristem lateral adalah kambium dan felogen atau kambium gabus. Kambium terdapat pada tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan dikotil.

struktur dan fungsi buah dan biji

STRUKTUR DAN FUNGSI  BUAH DAN BIJI 



Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Struktur Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji Tumbuhan
Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah



Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima.

Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk

Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.

Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan

Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).

Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Macam-macam Bentuk Buah

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.


Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia


sumber: http://sofiachyn27.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-buah-dan-biji.html

struktur dan fungsi bunga

Bunga menjadi salah satu bagian tumbuhan yang penting. Peran bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, perkembangbiakan secara kawin. Alat perkembangbiakan bunga terdiri atas putik dan benangsari. Selain mempunyai dua jenis alat perkembangbiakan, bunga dilengkapi oleh penyusun bunga lainnya. Komponen penyusun bunga merupakan bagian-bagian bunga yang berperan sesuai fungsinya masing-masing.

Ada berbagai macam bunga yang dimiliki oleh tumbuhan. Sebagian besar bunga memiliki bentuk dan warna yang cantik. Meskipun ada beberapa bunga yang memiliki bentuk dan warna yang biasa. Melalui halaman ini, idschool akan membahas bagian-bagian bunga dan fungsinya secara lengkap, juga pengelompokan bunga. Serta akan mengulas kriteria bagian bunga sempurna dan tidak sempurna
Bunga

Bagian-Bagian Bunga

Secara umum, bagian-bagian bunga yang lengkap meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, dasar bunga, mahkota, benang sari, dan putik. Bagian bunga yang berperan sebagai alat perkembangbiakan adalah putik dan benangsari. Alat perkembangbiakan betina diwakili oleh putik. Dan alat perkembangbiakan jantan diwakili oleh benangsari.
Perhatikan bagian-bagian bunga dan keterangan struktur bunga melalui gambar di bawah.
Bagian-Bagian Bunga
Fungsi dari masing-masing bagian bunga dapat disimak melalui keterangan di bawah.
  1. Tangkai Bunga: bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Fungsi tangkai bunga adalah menopang bunga dan menghubungkannya dengan bagian tumbuhan lainnya.
  2. Dasar Bunga: berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga 
  3. Kelopak Bunga: bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. Kelopak bunga akan terbuka ketika mahkota mekar.
  4. Mahkota Bunga: merupakan bagian bunga yang mempunyai bentuk paling indah, memiliki warna tertentu. Fungsi mahkota bunga digunakan untuk menarik serangga. Keberadaan serangga yang hinggap pada bunga akan membantu proses penyerbukan.
  5. Benang Sari: merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari.
  6. Putik: merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.

  7. Pengelompokan Bunga

    Bunga dikelompokkan ke dalam beberapa pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Pengelompokan bunga yang akan dibahas di sini didasarkan oleh dua kriteria. Pertama adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya. Ke dua adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga.
      Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakan atau alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
      1. Bunga Tidak Sempurna
        Kelompok bunga yang disebut sebagai bunga tidak sempurna ditandai dengan adanya satu alat perkembangbiakan. Bisa hanya terdiri atas benang sari saja atau hanya putik saja. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga tidak lengkap adalah bunga pepaya dan bunga salak.
      2. Bunga Sempurna
        Kelompok bunga yang disebut bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat perkembangbiakan dalam satu bunga. Artinya, putik dan benangsari menyusun bagian-bagian bunga sempurna. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga sempurna adalah bunga sepatu dan bunga tulip.

      Berdasarkan kelengkapan penyusun bunga, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
      1. Bunga Tidak Lengkap
        Bunga dikelompokan ke dalam bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu bagian-bagian bunga yang terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, putik, atau benang sari. Contoh bunga tidak lengkap dimiliki oleh bunga kamboja dan bunga kelapa.
      2. Bunga Lengkap
        Kategori bunga lengkap dapat dilihat dari adanya kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap dapat dilihat pada bunga sepatu, bunga mawar, bunga bakung, dan sejenis bunga lainnya.

        Bagian-Bagian Bunga Lengkap
      Kesimpulan yang dapat diambil, bunga sempurna merupakan bunga lengkap. Namun, bunga sempurna belum tentu masuk kategori bunga lengkap.

struktur dan fungsi daun

Fungsi & Struktur Daun ~ Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun

A. Fungsi Daun

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.

Daun memiliki banyak fungsi bagi tumbuhan. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat terjadinya transpirasi atau proses menguapnya air pada daun. Selain itu daun juga berfungsi sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada tumbuhan tertentu, daun juga bisa berfungsi sebagai alat reproduksi vegatatif, misalkan pada tanaman cocor bebek.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

B. Struktur Daun

Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

1. Jaringan Epidermis

Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang dinamakan permukaan abaksial.

Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yang kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yang disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yang terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus.
Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.

Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, pada tumbuhan air, stomata terletak pada permukaan atas daun.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

2. Jaringan Mesofil

Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.

Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, dapat menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama atau dapat pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang ialah adanya cupingcuping yang menghubungkan sel-sel di sebelahnya.

3. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun pada tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.

 

petualangan Template by Ipietoon Cute Blog Design