Senin, 21 Oktober 2019

upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba

ips menghindari narkoba yang dilansir dari website resmi BNN antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Jangan pernah untuk mencoba-coba menggunakan narkotika, kecuali atas dasar pertimbangan medis atau dokter.
  2. Mengetahui akan berbagai macam dampak buruk narkoba.
  3. Memilih pergaulan yang baik dan jauhi pergaulan yang bisa mengantarkan kita pada penyalahgunaan narkotika.
  4. Memiliki kegiatan-kegiatan yang positif, berolahraga atau pun mengikuti kegiatan kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif baik kepada kita.
  5. Selalu ingatkan bahwawasannya ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
  6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
  7. Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan jadikan narkoba sebagai jalan pelarian.
UPAYA DAN STRATEGI PENCEGAHAN PENGGUNAAN NARKOBA
Upaya yang paling baik dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba tentunya adalah melalui upaya pencegahan yang dilakukan kepada manusia sebagai calon pengguna dan pengadaan narkoba serta pemasarannya. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain melalui :
1. Pencegahan primer (Primary Prevention ); 
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang belum mengenal Narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Penyuluhan tentang bahaya narkoba.
- Penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba.
- Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya.

2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang coba-coba menyalahgunakan Narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Deteksi dini anak yang menyalahgunaan narkoba
- Konseling
- Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
- Penerangan dan Pendidikan pengembangan individu 
- (life skills) antara lain tentang ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan menolak tekanan orang lain dan ketrampilan mengambil keputusan dengan baik.

3. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang menggunakan narkoba dan yang pernah/mantan pengguna narkoba, serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba dan membantu bekas korban naroba untuk dapat menghindari
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok lingkungannya
- Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat untuk kembali sebagai pengguna narkoba.
Selain pencegahan yang telah disebutkan, maka wahana yang paling berpotensi untuk dapat menghindari penyalahgunaan narkoba adalah dari lingkungan keluarga.
Ada Beberapa strategi sederhana yang dapat dilakukan orang tua dalam upaya pencegahan narkoba diantaranya yaitu:

1. Orang tua harus memiliki pengetahuan secara jelas tentang narkoba , agar dapat memberikan pengetahuan dan pembekalan pada anak tentang ganasnya narkoba dan bagaimana cara menghindarinya.

2. Hindari kepercayaan diri yang berlebihan bahwa anaknya adalah anak yang sempurna dan tidak punya masalah, ini perlu dilakukan agar secepatnya dapat mendeteksi dini bila ada perobahan yang tidak lazim pada anaknya.

3. Jangan segan mengawasi dan mencari penyebab terjadinya perubahan tingkah dan perilaku pada anaknya.

4. Cek secara berkala kondisi kamar ( bila anak memiliki kamar pribadi ), pakaian yang habis dipakai (isi kantong, aroma pakaian, dls) tas sekolah dan atribut lainnya. (dalam melakukannya perlu strategi yang baik agar tidak menimbulkan konflik dengan anaknya).

5. Orang tua sebaiknya dapat menjadi model dan contoh yang baik bagi anaknya serta sekaligus juga dapat berperan sebagai sahabatnya. ( agar anaknya tidak segan mencurahkan segala isi hati, pendapat dan permasalahan yang dihadapinya).

6. Menerapkan dan membudayakan delapan fungsi keluarga di dalam kehidupan sehari-hari keluarga. Agar muncul rasa nyaman pada anak ketika berada di lingkungan keluarganya


sumber: sofiachyn27.blogspot.com/2017/10/upaya-pencegahan-diri-dari-bahaya.html

dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis zat adiktif yaitu :
Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi.
Dampak kesehatan yaitu sebagai berikut; 

Hasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktifHasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktifHasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan

Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika.
1.        Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat         ini mengandung racun yang berbahaya.
2.        Mengakibatkan kanker.
3.        Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4.        Penurunan daya ingat.
5.        kerusakan hati/kanker hati.
6.        menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7.        Menimbulkan semangat.
8.        Merasa waktu berjalan lambat.
9.        Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
10.    Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
11.    Menimbulkan euphoria.
12.    Mual,muntah,sulit buang air besar.
13.    Kebingungan (konfusi).
14.    Berkeringat.
15.    Pingsan dan jantung berdebar-debar.
16.    Gelisah dan berubah suasana hati.
17.    Denyut nadi melambat.
18.    Tekana darah menurun.
19.    Otot-otot menjadi lemah.
20.    Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
21.    Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
22.    Banyak bicara.
23.    Gangguan kebiasaan tidur..
24.    Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
25.    Tekanan darah meningkat.

sumber:sofiachyn27.blogspot.com/2017/10/dampak-penggunaan-zat-adiktif-bagi.html

jenis-jenis zat adiktif

Zat adiktif – bisa disebut sebagai kategori zat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif merupakan zat yang berbahaya yang bisa menyebabkan kecanduan jika digunakan secara terus menerus. Memang sebagian besar masyarakat Indonesia masih banyak yang menggunakan zat adiktif namum pemakaianya harus diminilisir. Sementara untuk jenis zat adiktif yang tidak boleh dikonsumsi langsung serta berbahaya bagi tubuh tentu ini harus dilarang. Bahkan di Indonesia sendiri penggunaan zat adiktif yang digatgorikan berbahaya dilarang digunakan sembarang orang. Jika seseorang menggunakanya ini akan dikenakan sanksi yang berat.
Mendengar kata zat adiktif memang bagi sebagian orang awam masih belum memahami apa itu zat adiktif. Namun apakah anda pernah meminum kopi atau merokok. Nah kedua hal ini tentu banyak kita temui di masyarakat bahkan tidak jarang kita memliki teman yang sering merokok atau kecanduan. Selain merokok meminum kopi juga dapat membuat kecanduan meskipun tidak separah orang yang kecanduan rokok.kedua aktifitas ini sangat banyak kita temui di manapun kita berada. Namun taukah anda bahwa kedua aktifitas ini dapat menyebabkan kecanduan karena mengandung zat adiktif. Meskipun dikategorikan aman dikonsumsi namun tetap ini akan menyebabkan kecanduan bila mengkonsumsi secara berlebihan dan tentu juga ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Ilmuwan telah membagi zat adiktif ke dalam 3 jenis yakni:
1.Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika
Zat adiktif yang bukan narkotika dan psikotropka merupakan zat yang mampu menghasilkan reaksi biologis pada tubuh namun tidak menghilangkan kesadaran penggunanya. Zat ini bisa ditemui dengan mudah dan dijual bebas, meski ada beberapa yang dijual dengan aturan yang cukup ketat. Zat ini biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan kewaspadaan, mempengaruhi kerja tubuh, melemaskan otot dan sebagai anti depresan yang memiliki dosis ringan.

2.Zat Adiktif Narkotika
Zat adiktif jenis ini peredarannya sangat dilarang di seluruh dunia karena jika dikonsumsi bisa menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, selain itu zat ini juga bisa menimbulkan ketergantungan yang sangat parah. Bahan ini bisa didapatkan dalam bentuk alami dan juga dapat disintetiskan menjadi bahan yang jauh lebih kuat dan berbahaya. Sebagai salah satu contoh, zat ini terdapat pada opium, kokain dan heroin.
3.Zat Adiktif Psikotropika
Zat yang satu ini merupakan golongan zat yang sangat dilarang untuk diedarkan karena memiliki efek yang sama dengan zat adiktif narkotika. Akan tetapi pengaruh zat ini jauh lebih berbahaya karena dapat mengubah perilaku, mental dan merusak sistem syaraf penggunanya.

Zat adiktif sendiri memeliki beberapa jenis dan kategori, secara umum ada 4 jenis zat adiktif yang biasa beredar dan banyak kita temukan. Lalu selain contoh dari kedua zat adiktif diatas. Apa saja zat adiktif lainya yang berbahaya atau pun yang tidak berbahaya bagi tubuh. Berikut jenis-jenis zat adiktif :
  1. Inhalasin
Kategori pertama zat adiktif yang berbahaya untuk dikonsumsi adalah adalah inhalasin. Inhalasin banyak kita temui di sekitar kita, tentu zat ini tidak boleh dikonsumsi karena mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Mendengar kata inhalasin tentu asing bagi telinga kita secara garis besar zat inhalasin memliki ciri-ciri mudah menguap jika terkena udara sekitar. Penggunaan inhalasin sendiri biasa digunakan untuk spray atau semprotan yang memeliki sifat larutan mudah menguap contoh seperti cat semprot, hairspay dan parfum. Selain digunakan sebagai media penyemprotan inhalasin juga digunakan pada pembuatan lem.
  1. Nikotin
Zat adiktif yang banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat. Nikotin merupakan zat adiktif yang dikategori boleh dikonsumsi. Nama nikotin sendiri tidak asing bagi masyarakat tentu nama ini sangat familiar mengigat nikotin banyak digunakan oleh masyarakat. Salah satu penggunaan nikotin adalah rokok, tentu rokok merupakan produk yang banyak kita temui di manapun. Meskipun zat ini aman untuk dikonsumsi tetapi zat ini menyebabkan kecanduan serta efek negatif bagi tubuh jika digunakan secara berlebihan.

  1. Kafein
Satu lagi zat adiktif yang banyak kita temukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas adalah kafein. Kafein sendiri merupakan zat adiktif yang memliki efek tidak bisa tidur bagi yang menggunakan. Mendengar kata kafein tentu ini merupakan komposisi dari kopi. Kopi memang memiliki kelezatan dan kenikmatan sendiri tidak heran sebagian orang menikmati rasa yang satu ini. Walaupun begitu penggunaan kafein secara berlebihan pasti berdampak buruk bagi kesehatan akibat kelelahan karena kurang tidur mengigat keren memberi efek samping sulit tidur.
  1. Narkoba
Sudah tidak asing lagi zat adiktif yang satu ini. Memliki tingkat kecanduan yang berbahaya serta efek negatif bagi tubuh jika digunakan oleh sembarang orang. Penggunaan narkoba sendiri biasa dimanfaatkan dalam bidang kedokteran. Namun sebagian orang memanfaatkan narkoba sebagai pemuasan diri mengingat bahwa efek dari narkoba akan mengakibatkan pikiran tenang bagi sebagian orang. Padahal narkoba memliki banyak efek negatif yang berbahaya bagi tubuh pengguna.

sumber: https://ekosistem.co.id/zat-adiktif/

pengemulsi

Pengemulsi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI  No.722/Menkes/Per/IX/1988 tentang  Bahan tambahan makanan, Pengemulsi, pemantap, dan pengental adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogeny pada makanan. Emulsi adalah  suatu sistem yang terdiri dari dua fase cairan yang tidak saling melarut, di mana salah satu cairan terdispersi dalam bentuk globula-globula di dalam cairan lainnya.  Cairan yang terpecah menjadi globula-globula dinamakan fase terdispersi, sedangkan cairan yang mengelilingi globula-globula dinamakan fase kontinyu atau medium dispersi
Istilah pengemulsi (emulsifier) atau surfaktan dalam beberapa hal kurang tepat. Alasannya,  bahan ini dapat melakukan beberapa fungsi yang pada beberapa jenis produk tidak berkaitan langsung dengan pembentukan emulsi sama sekali.

pengental

      Pengental.
Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Bahan pengental alami misalnya pati, gelatin, gum, agar – agar dan alginate. agar kuah dari capcai kental biasanya dalam memasak capcai diberikan larutan pati. selain pada capcai, pengental biasa ditambahkan pada pembuatan permen karet yang umumnya menggunakan pengental gum.
 
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Pengental makanan lebih dikenal dengan sebutan Emulsifier. Pengental makanan juga termasuk salah satu dari berbagai macam zat aditif. Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan atau dicampurkan terhadap makanan untuk menciptakan citarasa atau mutu yang lebih baik.
Pengental makanan juga merupakan bahan tambahan pangan yang aman menurut SK Menkes no.722/Menkes/Per/IX/88. Untuk proses pengentalan bahan pangan cair dapat digunakan hidrokoloid, gumi dan bahan polimer sintetis. Bahan Pengental ini seperti karagenan, agar, pectin, gum arab, CMC.

Minggu, 20 Oktober 2019

pemberi aroma

PEMBERI AROMA
Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman.

  • Pemberi aroma dibagi menjadi dua, berdasarkan asal zat penyusunnya, yaitu:
  • Pemberi aroma alami
  • Pemberi aroma alami yang terbuat dari bahan alami seperti tumbuhan dan rempah-rempah.
  • Contohnya minyak atsiri dan vanili
  • Pemberi aroma buatan
  • Pemberi aroma buatan yang terbuat dari zat kimia yang diizinkan.
  • Contohnya
BahanAromaBahanAroma
Amil asetatPisang ambonVanilinVanili
Amil kaproatApelMetil antranilatAnggur
NanasEtil butirat


penyedap

Bahan Penyedap

Bahan penyedap merupakan salah satu zat aditif yang digunakan untuk memberikan rasa tertentu pada makanan, sehingga makanan menjadi lebih gurih, manis, asam, dan sebagainya. Pada umumnya, makanan ditambahkan bahan penyedap rasa, sehingga makanan tersebut lebih disukai oleh konsumen.
Berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa dan Australia, ada tiga jenis penyedap rasa:
  1. Penyedap rasa alami. Penyedap jenis ini biasanya didapatkan dari tumbuhan dan hewan secara langsung, melalui proses fisik, mikrobiologi, dan enzimatis. Bahan penyedap rasa jenis ini bisa dikonsumsi secara langsung ataupun menjalani proses pemasakan lebih lanjut.
  2. Penyedap rasa identik alami, didapatkan dari hasil sintesis secara proses kimiawi. Penyedap rasa jenis ini memiliki struktur, komposisi, dan sifat yang mirip dengan penyedap rasa alami.
  3. Penyedap rasa sintesis, didapatkan dari proses kimiawi. Bahan baku yang digunakan bisa didapatkan dari hasil alam ataupun dari hasil tambang.
Bahan penyedap rasa sintesis yang paling banyak digunakan adalah MSG (monosodium glutamat) atau yang sering disebut dengan micin/vetsin dan asam cuka.
MSG sendiri dihasilkan dari fermentasi tetes tebu dengan bakteri Micrococcus glutamicus. Selain itu, ada pula penyedap rasa lain, seperti natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat. Sedangkan untuk bahan penyedap rasa alami biasanya diperoleh dari bahan berikut ini.
Jenis Bahan Penyedap dan Pemberi Aroma

pengawet

Pengawet makanan digunakan untuk menjaga kesegaran dan mutu makanan. Akan tetapi, Anda tetap perlu waspada karena ada jenis pengawet makanan tertentu yang berbahaya bagi tubuh.
Pengawetan makanan dilakukan sebagai upaya yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah penguraian, pengasaman, fermentasi, dan kerusakan lain pada makanan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroba.
Kenali Jenis Pengawet Makanan yang Berbahaya - Alodokter

Proses Pengawetan Makanan

Proses pengawetan makanan umumnya dilakukan dengan dua metode. Pertama adalah metode tradisional, seperti pengeringan, pendinginan, dan fermentasi. Dan yang kedua yaitu metode modern, misalnya pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, iradiasi pangan dan penambahan bahan kimia.
Bahan kimia pengawet makanan yang digunakan dalam proses tersebut, ada yang aman untuk dikonsumsi dan ada juga yang dapat membahayakan kesehatan, misalnya formalin dan boraks.
Kedua bahan berbahaya tersebut sering digunakan untuk mengawetkan tahu, mie, dan bakso. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan gangguan jantung, sistem pernapasan, ginjal, kulit, bahkan gangguan otak.

Beragam Jenis Pengawet Makanan yang Perlu Dihindari

Selain formalin dan boraks, ada juga tiga macam pengawet makanan berbahaya yang harus untuk dihindari, yaitu:
  • Sodium benzoate atau natrium benzoateSodium benzoate merupakan bahan tambahan (zat aditif) yang digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan. Sayangnya, menurut penelitian, pengawet makanan ini diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku yang hiperaktif dan dapat menyebabkan kanker.Leukemia dan jenis kanker lain bisa terjadi terutama jika natrium benzoat ditambahkan ke dalam minuman yang rasanya asam (vitamin C buatan). Campuran ini menghasilkan benzene, yaitu suatu zat kimia yang sifatnya memicu kanker (karsinogenik).
  • Sodium nitrate atau natrium nitratNatrium nitrat adalah bahan pengawet makanan yang digunakan dalam daging olahan, seperti sosis, dendeng, ikan atau daging asap, dan daging ham. Menurut dugaan, natrium nitrat mampu meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat merusak pembuluh darah, hingga membuat arteri cenderung mengeras dan menyempit. Nitrat juga dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula, sehingga tubuh rentan terserang diabetes.
  • TBHQTBHQ atau tertiary butylhydroquinone atau tert-butylhydroquinone merupakan bahan pengawet untuk makanan olahan. TBHQ biasanya digunakan pada minyak nabati, biskuit, mie, makanan beku, atau makanan cepat saji, untuk memperpanjang umur simpan produk dan mencegah bau tengik.Pengawet makanan ini sering kali digunakan bersama dengan zat aditif lain, seperti propyl gallatebutylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). Penelitian menemukan bahwa bahan ini kemungkinan dapat mengganggu kesehatan hati, saraf, dan meningkatkan pertumbuhan tumor. Selain itu, juga diduga bisa memengaruhi perilaku manusia menjadi hiperaktif dan tidak bisa fokus pada suatu hal (ADHD).
Setelah mengetahui apa saja jenis pengawet makanan yang berbahaya, Anda disarankan untuk membaca terlebih dahulu komposisi bahan dan jenis pengawet makanan yang tertera pada label kemasan, sebelum membelinya. Cermat dalam memilih penanganan adalah salah satu langkah untuk menjaga kesehatan tubuh Anda dan keluarga.

pemanis

Pemanis buatan adalah pengganti gula sintentik. Pemanis tersebut dapat berasal dari bahan alami, seperti tanaman herba dan hasil olahan gula biasa (gula rafinasi). Pemanis buatan juga dikenal sebagai penambah rasa manis yang kuat karena rasanya jauh lebih manis dibandingkan gula biasa.
Jenis Pemanis Buatan Ada Beragam, Sebagian Berbahaya - Alodokter
Zat kimia pengganti gula ini merupakan bahan tambahan yang meniru efek gula dengan jumlah kalori lebih rendah. Industri makanan dan minuman makin banyak  mengganti gula atau sirop jagung dengan pemanis buatan di dalam serangkaian produk-produknya. Hal ini disebabkan keuntungan dari penjualan produk dengan pemanis buatan sangat tinggi.
Beberapa bahan pemanis buatan yang sering digunakan dalam produk makanan dan minuman:
  • Aspartam. Bahan ini digunakan sebagai pemanis dalam permen karet, sereal sarapan, agar-agar dan minuman berkarbonasi. Rasa manisnya mencapai 220 kali lebih manis daripada gula biasa. Asupan yang dapat diterima tiap hari sebesar 50 mg/kg berat badan. Kandungan aspartam terdiri atas asam amino, asam aspartat, fenilalania, serta sedikit etanol.
  • Sakarin. Rasa manis yang dihasilkan mencapai 200-700 kali lebih tinggi daripada gula biasa. Pemakaian sakarin dalam sekali penyajian untuk makanan olahan tidak boleh melebihi 30 mg sedangkan untuk minuman juga tidak lebih dari 4 mg/10 ml cairan.
  • Sucralosa, dihasilkan dari sukrosa dan memiliki rasa manis 600 kali dibandingkan gula. Bahan ini biasa digunakan pada produk makanan yang dipanggang atau digoreng. Konsumsi harian sucralosa yang ideal adalah sebanyak 5 mg/kg berat badan.
  • Acelsufam potassium, bahan ini sangat stabil dalam temperatur tinggi dan mudah larut sehingga sesuai dipakai dalam banyak produk makanan. Batasan konsumsi harian yang disarankan adalah 15 mg/kg berat badan.
  • Neotam. Kandungan neotam menyatu dan membentuk rasa manis yang unik. Pemanis buatan ini banyak digunakan pada makanan rendah kalori dan penambah rasa dalam makanan lain. Secara kimia, kandungannya hampir sama seperti aspartam, namun rasanya 40 kali lebih manis dari aspartam. Dibandingkan dengan gula rafinasi, tingkat kemanisan neotam mencapai 8.000 kali lebih tinggi. Neotam dapat dikonsumsi hingga 18mg/kg berat badan dalam sehari.

Adakah Dampak Buruk Pemanis Buatan dalam Makanan dan Minuman Kita?

Selama ini, pemanis buatan terus dihujani oleh kritik karena adanya dugaan bahwa penambahan pemanis buatan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Sakarin diduga memiliki kandungan karsinogen yang menyebabkan kanker, meski hal ini belum terbukti dengan pasti. Sakarin dinyatakan sebagai karsinogen lemah yang aman bagi manusia. Kemungkinan bahaya lain dari sakarin adalah reaksi alergi dari kandungan di dalamnya yaitu sulfonamid. Sulfonamid bisa juga ditemukan di beberapa jenis antibiotik dan pada beberapa orang yang mengkonsumsinya dapat menyebabkan alergi dengan gejala seperti  kulit ruam, pusing, diare, dan kesulitan bernapas.
Sementara itu, pemanis buatan aspartam menjadi pengganti gula yang paling kontroversial.  Saat suhu aspartam sangat tinggi, alkohol kayu di dalam aspartam berubah menjadi formalin yang berbahaya bagi tubuh. Zat aspartam akan ikut tercerna di dalam lambung sehingga pada nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk yang tidak sama dengan bentuk struktur awal. Ini alasannya kenapa aspartam tidak bisa dikonsumsi seseorang yang mengalami gangguan metabolisme karena dikhawatirkan tidak akan tercerna dengan sempurna.
Kecurigaan adanya masalah kesehatan akibat konsumsi pemanis buatan sucralose, neotam, dan acelsufame potassium juga masih diselidiki oleh banyak peneliti. Sejauh ini, penelitian belum membuahkan kepastian sehingga pemanis alami itu tetap dinyatakan aman untuk dikonsumsi manusia bahkan untuk wanita hamil sekali pun.
Pemanis buatan menjadi alternatif menarik sebagai pengganti gula karena tidak menambah kalori dalam makanan. Ini menjadi pilihan yang baik terutama untuk mengendalikan berat badan dan penderita diabetes. Namun kita harus mengetahui bahwa masih terdapat perdebatan terhadap bahayanya. Karena itu, kita perlu mengikuti aturan asupan harian untuk pemanis buatan ini agar kesehatan kita tetap terjaga. Jika kita curiga mengalami gejala akibat penggunaan pemanis buatan, menghentikan penambahan zat-zat ini ke dalam makanan menjadi cara terbaik untuk memastikannya.

Rabu, 16 Oktober 2019

pewarna

 Pewarna Alami
1mmmGambar 1. jenis pewarna alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan dan hewan. Banyak sekali bahan-bahan di sekitarmu yang dapat dipakai sebagai pewarna alami. Daun suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan. Selain memberi warna hijau, daun pandan juga memberi aroma harum pada makanan. Kakao sering digunakan untuk memberikan warna cokelat pada makanan. Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun, pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan macam warnanya terbatas. Berikut ini tabel contoh pewarna alami :
b. Pewarna Buatan
Saat ini, sebagian besarorang lebih senang menggunakan pewarna buatan untuk membuat aneka makanan yang berwarna. Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan, warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena pemanasan. Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan harus melalui pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna yang telah melalui pengujian keamanan dan yang diijinkan pemakaiannyauntuk makanan dinamakan permitted colouratau certified colour. Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah begitu luas digunakan masyarakat sebagai bahan pewarna dalam produk makanan. Namun, di masyarakat masih sering ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Contoh penggunaan pewarna sintetis yang tidak sesuai peruntukannya adalah penggunaan pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena pewarna cat dan tekstil biasanya mengandung logam-logam berat, seperti arsen, timbal, dan raksa yang bersifat racun bagi tubuh konsumennya.
Bahan pewarna masakan yang diijinkan sebagai materi pewarna:

Perbedaan antara warna alami dan buatan:
  • Pada pewarna alami tidak membahayakan kesehatan, sedangkan yang pada pewarna buatan sanggup membahayakan jikalau terjadi penyalahgunaan dalam penerapannya.
  • ingkat kecerahan warna pada pewarna alami kurang manis apabila dibandingkan dengan zat pewarna buatan.
  • Untuk pewarna alami jikalau digunakan akan terasa materi dasar yang digunakannya, contohnya saja masih terasa kunyit, daun pandan, dll.

 

petualangan Template by Ipietoon Cute Blog Design