Minggu, 20 Oktober 2019

pengawet

Pengawet makanan digunakan untuk menjaga kesegaran dan mutu makanan. Akan tetapi, Anda tetap perlu waspada karena ada jenis pengawet makanan tertentu yang berbahaya bagi tubuh.
Pengawetan makanan dilakukan sebagai upaya yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah penguraian, pengasaman, fermentasi, dan kerusakan lain pada makanan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroba.
Kenali Jenis Pengawet Makanan yang Berbahaya - Alodokter

Proses Pengawetan Makanan

Proses pengawetan makanan umumnya dilakukan dengan dua metode. Pertama adalah metode tradisional, seperti pengeringan, pendinginan, dan fermentasi. Dan yang kedua yaitu metode modern, misalnya pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, iradiasi pangan dan penambahan bahan kimia.
Bahan kimia pengawet makanan yang digunakan dalam proses tersebut, ada yang aman untuk dikonsumsi dan ada juga yang dapat membahayakan kesehatan, misalnya formalin dan boraks.
Kedua bahan berbahaya tersebut sering digunakan untuk mengawetkan tahu, mie, dan bakso. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan gangguan jantung, sistem pernapasan, ginjal, kulit, bahkan gangguan otak.

Beragam Jenis Pengawet Makanan yang Perlu Dihindari

Selain formalin dan boraks, ada juga tiga macam pengawet makanan berbahaya yang harus untuk dihindari, yaitu:
  • Sodium benzoate atau natrium benzoateSodium benzoate merupakan bahan tambahan (zat aditif) yang digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan. Sayangnya, menurut penelitian, pengawet makanan ini diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku yang hiperaktif dan dapat menyebabkan kanker.Leukemia dan jenis kanker lain bisa terjadi terutama jika natrium benzoat ditambahkan ke dalam minuman yang rasanya asam (vitamin C buatan). Campuran ini menghasilkan benzene, yaitu suatu zat kimia yang sifatnya memicu kanker (karsinogenik).
  • Sodium nitrate atau natrium nitratNatrium nitrat adalah bahan pengawet makanan yang digunakan dalam daging olahan, seperti sosis, dendeng, ikan atau daging asap, dan daging ham. Menurut dugaan, natrium nitrat mampu meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat merusak pembuluh darah, hingga membuat arteri cenderung mengeras dan menyempit. Nitrat juga dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula, sehingga tubuh rentan terserang diabetes.
  • TBHQTBHQ atau tertiary butylhydroquinone atau tert-butylhydroquinone merupakan bahan pengawet untuk makanan olahan. TBHQ biasanya digunakan pada minyak nabati, biskuit, mie, makanan beku, atau makanan cepat saji, untuk memperpanjang umur simpan produk dan mencegah bau tengik.Pengawet makanan ini sering kali digunakan bersama dengan zat aditif lain, seperti propyl gallatebutylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). Penelitian menemukan bahwa bahan ini kemungkinan dapat mengganggu kesehatan hati, saraf, dan meningkatkan pertumbuhan tumor. Selain itu, juga diduga bisa memengaruhi perilaku manusia menjadi hiperaktif dan tidak bisa fokus pada suatu hal (ADHD).
Setelah mengetahui apa saja jenis pengawet makanan yang berbahaya, Anda disarankan untuk membaca terlebih dahulu komposisi bahan dan jenis pengawet makanan yang tertera pada label kemasan, sebelum membelinya. Cermat dalam memilih penanganan adalah salah satu langkah untuk menjaga kesehatan tubuh Anda dan keluarga.

0 komentar:

Posting Komentar

 

petualangan Template by Ipietoon Cute Blog Design